Minggu, 11 Maret 2012

Avanged Sevenfold

Menjelang Meninggalnya Jimmy "The Rev" Sullivan dan yang Terjadi Setelah Itu
oleh Avenged sevenfold ( Indonesia ) pada 2 September 2010 pukul 9:29


27 Desember 2009, personil Avenged Sevenfold sedang berada di resepsi pernikahan teman mereka Matt Berry di rumahnya Huntington Beach, California. Hari yang menyenangkan, hari keluarga, hari penuh senyuman dan cerita panjang, pelukan hangat, dan bir dingin. Matt (bukan M. Shadows) dan saudara kembarnya Jason, A7X's merch guy dan teknisi drum, membeli tong bir untuk tamu mereka, dan saat matahari tenggelam dan hari telah berakhir, seseorang menyarankan untuk melanjutkan pesta dirumah M. Shadows. Dengan sopan sang frontman menolak ide tersebut: dia ingin bangun jam 6 am untuk berkendara 2 jam untuk bermain golf di Santa Barbara dan memulai perjalanan dalam keadaan mabuk bukan ide yang bagus. Itu isyarat untuk temannya Synyster Gates, Zacky Vengeance, dan Johnny Christ untuk bilang selamat malam juga, tapi sang drummer Jimmy "The Rev" Sullivan -selalu menjadi kehidupan dan jiwa setiap pesta Avenged- memutuskan untuk lebih bersenang-senang, dan lenyap dalam malam bersama teman-teman, "happy as a clam" M. mengulang.
"Pesta itu mungkin berakhir lebih cepat, tapi pesta tidak akan berakhir untuk Jimmy," kata M. "Jimmy seperti seseorang yang mau hang out dengan siapapun, kapanpun dan apapun yang mereka minta, dia menjadi: dia bisa berteman dengan siapapun. Satu waktu untuk semuanya...
"Jam 1 pm hari berikutnya, setelah dia selesai bermain golf, M. menerima telepon yang memberitahu bahwa Jimmy meninggal. Teman baiknya yang baru berusia 28 tahun. Dalam kegelapan, kesedihan, hari yang merusak hari-hari berikutnya, M. tetap bertanya pada dirinya sendiri "Bagaimana jika?""Bagaimana jika dia membukakan pintu untuk teman2nya di malam yang penting itu?","Bagaimana jika mereka mabuk hingga tong kering, bercanda hingga matahari terbit, dan terkapar di lantai seperti biasanya?"
6 bulan setelah temannya dikuburkan, pertanyaan itu terus ada dalam pikiran M.: dia tahu hal itu bisa saja terjadi."Jika tong bir datang ke rumahku Jimmy tidak akan ditempat lain melakukan apapun yang dia lakukan." dia bicara perlahan. "Dia seharusnya bersamaku dan seluruh teman kami, dan kami ada untuk membantunya jika terjadi sesuatu. Tapi aku seperti 'aku terlalu lelah' dan kemudian tidak ada seorang pun yang hang out, dan dia pergi sesuai kemauannya dan melakukan apa yang ingin dia lakukan tanpa teman yang sangat dekat dengan kami dan akhirnya... itu terjadi. Hal itu terasa gila, Sangat gila"

Hari ini, M.,Synyster, Zacky dan Johnny berada di studio photo mewah di Newport Beach, 20 menit perjalanan dari rumah mereka Huntington Beach. Hari sebelum ulang tahun Synyster yang ke-29 -dengan ramah Syn mengajak makan malam dengan ibu dan ayahnya untuk mengajak Kerrang! untuk makan sushi dan minum bir- dan dia dan personil lain dalam keadaan baik, ngobrol tentang akhir pekan Hari Kemerdekaan 4 Juli dan menyindir satu sama lain tentang potongan rambut dan berat badan, sebagai teman di band hal ini biasa dilakukan sebelum pengambilan gambar. Keduanya, M. dan Synyster menunjukkan cincin pernikahan -tahun lalu M. menikahi pacarnya Valary DiBenedetto 17 Oktober, Syn menikahi saudara kembar Valary, Michelle 3 bulan yang lalu, Mei- dan M. juga dalam perawatan jempol yang patah, akibat benturan di lapangan basket 3 minggu yang lalu.

M. bilang bahwa sekarang dan selanjutnya, setiap dia berjalan keluar lapangan di akhir pertandingan dengan temannya, dia selalu didekati dengan kata-kata asing tentang simpati untuk kematian Jimmy, dan memberitahunya bahwa mereka tahu dia drummer yang sangat hebat yang mungkin dia ingin tahu. Kadang, dia menemukan demo di mailbox nya, disertai surat yang memberitahu kalau dia bisa menghentikan pencarian drummer berikutnya setelah Jimmy sekarang. Siang hari 28 Desember, setelah kematian Jimmy menghentak internet, manager band, Larry Jacobson sebenarnya menerima telepon tidak kurang dari 5 drummer, masing-masing ingin tahu apakah mereka bisa mengisi drum yang kosong. Dengan tidak sensitif dan murah hati, personil Avenged Sevenfold mengerti: bahwa beberapa orang yang bodoh yang mengira bisa bergabung dengan band, dan dengan gampang menganggap Avenged Sevenfold adalah bagian dari dunia showbiz, dunia dimana 'pertunjukkan harus tetap berjalan'. Bagaimanapun, dengan pengecualian Led Zeppelin, yang bubar setelah kematian sang drummer John Bonham tahun 1980, rock band telah terbukti sangat tegas menghadapi tragedi, dengan contoh, AC/DC, Def Leppard dan Metallica, melanjutkan setelah kehilangan personilnya.Sejauh ini keempat personil Avenged Sevenfold yang bertahan sangat prihatin, apapun yang mereka lakukan saat ini adalah untuk teman mereka Jimmy. Zacky mengulang hari ketika temannya membuat tato 'Fiction' di dadanya: ketika Zacky bertanya kenapa Jimmy memilih tato itu, sang drummer menjawab,"Karena jika orang mendengar tentang kisah hidupku mereka tidak akan percaya". Misi band saat ini, seperti yang Zacky lihat, adalah memastikan dunia mendengar cerita itu denga volume maksimal.
"Hari sebelum dia meninggal, Jimmy mengutip Winston Churchill, kutipan terkenal dimana Churichill ditanya apakah sejarah akan bersikap baik padanya, dan dia bilang,'Akan bersikap baik padaku, karena aku berniat untuk menulisnya," kata Zacky perlahan."Jimmy melakukannya dengan aksen English, dan cerutu di mulutnya. Dia benar: dia meninggalkan kami, sahabatnya yang memberikan seluruh harapan dan kepercayaan, untuk menulis buku tentangnya. Cara dia menjalani kisah hidupnya adalah cara yang kami untuk menceritakan kisah-kisahnya. Dan itu tak bisa kupercaya"
Jadi jika kami berjalan sebagai band," kata Syn melanjutkan,"dan jika kami melanjutkan warisan Jimmy dan menceritakan kisah Jimmy, kemudian kami harus membuatnya seperti ini: kami harus menceritakan ke media, kami harus melakukan pengambilan foto, kami harus melakukan semuanya bersama menjadi sebuah band."




Tidak ada komentar:

Posting Komentar